Corona Dimana-mana Pemerintah Harus Apa
Seperti yang telah kita ketahui dalam beberapa waktu belakangan ini Tiongkok, khusunya wilayah Wuhan sedang kedatangan tamu dalam bentuk virus atau wabah, yang kita kenal dengan Covid-19 (Corona Virus Disease) 19.
Banyak rumor dikalangan masyarakat yang berkata bahwa asal-muasal virus ini berasal dari kelalawar, ada pula yang memastikan bahwa berasal dari ular, dan ada juga yang mengatakan karena adanya kebocoran pada laboratorium kimia di kota yang sempat mati tersebut dalam beberapa pekan. Kesimpulan sementara virus ini menyebar dari hewan kemanusia, begitu seterusnya manusia kesesama manusia.
Nampaknya perumpamaan yang mengatakan bahwa “Badai pasti akan berlalu” begitu cepat memihak pada Wuhan, Hubei, Tiongkok. Dimana tanpa menunggu waktu genap hingga triwulan, Wuhan yang menjadi lokasi awal berkembangnya virus corona ini mulai steril kembali karena kebijakan pemerintah setempat yang mengambil langkah untuk segera me-lockdown kota Wuhan dan sekitarnya. Hal ini dilakukan secara tegas dan disiplin, dimana ada kebijakan pemerintah yang sangat didukung dengan masyarakatnya yang mau disiplin, sehingga badai yang mereka rasakan hingga merenggut banyak nyawa dapat teratasi karena adanya kerjasama satu sama lain.
Seiring waktu berjalan covid-19 nampaknya tidak lagi terbendung, dimana tanpa menunggu berbulan-bulan virus ini telah tour hampir keseluruh negara yang ada didunia, termasuk salah satunya tanah air tercinta, Republik Indonesia. Tanpa diduga kepanikan masyarakat sangat tinggi, walaupun disisi lain ada saja masyarakat yang menyepelekan covid-19 ini.
Masker dan handsinitizer merupakan kedua barang yang sempat heboh dilapisan masyarakat Indonesia. Mengapa? Karena sekejap ibarat telah hilang tertelan bumi. Masyarakat auto berbondong-bondong membeli serta memburu barang tersebut guna untuk melindungi serta mencegah diri mereka dari paparan covid-19 ini. Alhasil harga melonjak sangat drastis akibat kuantitas barang yang terbatas. Segala sektor di Indonesia seperti telapak tangan yang terbalik dari yang tadinya putih menjadi sedikit gelap dan redup.
Dalam hal ini pemerintah sebagai nahkoda dalam sebuah negara tidak bisa diam. Mereka perlu mengambil sikap dan langkah jangka pendek guna mengantisipasi serta menangani apabila telah terlanjur terjadi . Dikutip dari buku “Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan” yang ditulis oleh Susilo, M.pd. dalam materi hak dan kewajiban warga negara mengatakan bahwa “asas kewarganegaraan khusus memiliki delapan poin, dan salah satu poinnya berisi asas perlindungan maksimum bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap WNI dalam keadaan apapun baik didalam maupun luar negeri” sangat-sangat perlu direalisasikan pada saat-saat ini guna membuat masyarakat merasakan rangkulan hangat dari pemerintah melalui kebijakan dan langkah pasti yang membuat masyarakat menjadi aman dan nyaman serta tidak panik.
Dilansir dari situs resmi kemenlu.go.id (23/02/2020; 15:10 PM)adapun langkah pemerintah dalam mencegah agar wabah covid-19 ini dapat terminimalisir sejak dini ialah:
1) Dengan menerbitkan surat edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota, Rumah Sakit Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita bersama dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit ini
2) Dengan menempatkan 135 thermal scanner diseluruh bandar udara di Indonesia terutamma yang mempunyai penerbangan langsung dari Republik Rakyat Tiongkok.
3) Dengan meberikan health alert card dan komunikasi, informasi, serta edukasi kepada penumpang.
4) Dengan menunjuk sedikitnya 100 rumah sakit rujukan yang sebelumnya dipakai pada penanganan kasus flu burung serta menyiapkan 21 kapsul evakuasi sebagai langkah pencegahan.
Seperti kita ketahui bahwa langkah kebijakan diatas diambil pemerintah pada saat negara sedang
was-was akan masuknya wabah covid-19 ini ke Indonesia. Semua ini dilakukan agar paparan virus corona ini tidak masuk dan memakan korban di Indonesia, dengan menjaga ketat pintu masuk udara melalui bandara dan perairan melalui pelabuhan. Pada bulan yang bersamaan pula pemerintah RI mengumumkan kebijakannya untuk
1) Melakukan penundaan seluruh penerbangan dari dan ke RRT yang berlaku sejak 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.
2) Melakukan pelarangan seluruh orang masuk dan transit ke Indonesia apabila selama 14 hari terakhir berada di RRT.
3) Melakukan pencabutan sementara bebas visa dan visa on arrival bagi warga negara RRT.
4) Melakukan penghentian sementara impor live animal dari RRT.
Menanggapi serta menyikapi kejadian ini pemerintah Indonesia tidak diam, sebagai bentuk perlindungan pemerintah RI telah melakukan pemulangan WNI dari kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada 2 Februari 2020. Walaupun kepulangan ini dilakukan secara bertahan karena kondisi Wuhan yang telah melakukan lockdown membuat segelintir WNI di RRT pun tidak bisa merasakan pulang ke Indonesia saat itu. Sehingga pemerintah RI mengambil langkah untuk:
1) Memastikan ketersediaan dan akses terhadap logistik di Wuhan
2) Mengirimkan bantuan logistik dari Indonesia ke RRT (10.000 masket N-95)
3) Melakukan penjemputan sukarela 237 WNI dan 1 WNA yang berada di Hubei
4) Memberlakukan karantina selama 14 hari bagi WNI dari RRT yang telah sampai di Indonesia
Dikutip dari buku “Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa” yang ditulis oleh Minto Rahayu, dalam materi identitas nasional mengatakan bahwa “Indentitas nasional bangsa Indonesia sangat bermacam-macam, seperti: keramahan masyarakat, gotong-royong, toleransi, dan masih banyak lainnya”. Dimana erat kaitannya dengan covid-19 ini. Mengapa? Saat ini dalam melakukan penanganan kita memerlukan adanya kekompakan, identitas bangsa kita sangat diperlukan, jiwa gotong-royong kita sangat diuji.
Pemerintah dengan sederet kebijakan dalam penanganan covid-19 seperti memberlakukan lockdown dibeberapa daerah, PSBB didaerah Jakarata, Bekasi dan sekitarnya, dengan melakukan beberapa subsidi seperti PLN, BBM bagi ojek online, penjatahan sembako bagi setiap KK, menyetok ketersediaan bahan pangan, memfasilitasi APD bagi tenaga medis sebagai garda terdepan yang mempertaruhkan nyawanya digaris peperangan melawan virus ganas yang merenggut ratusan nyawa untuk saat ini di Indoensia.
Sebagai masyarakat kita hanya perlu berbenah diri, menurunkan keegoisan kita, tidak memanfaatkan wabah ini dalam rangka mencari keuntungan sepihak, namun dengan patuh taat serta tidak menyepelekan covid-19.
Memang kebijakan dirumah aja, Work From Home, Social distancing, Pyhsical Distancing, dan lain sebagainya menjadi pro kontra untuk saat ini. Namun pemerintah akan memberikan jalan keluar dalam sebuah kebijakan. Toh pemerintah akan memberikan bantuan baik dana maupun sembako bagi masyarakat kecil dan menengah yang merasa sangat keberatan jika diberakukannya kebijakan dirumah aja.
Masyarakat hanya perlu bersabar, tenang bantuan pasti turun kok. Coba kita banyangkan, dalam negara Indonesia dengan populasi masyarakat yang menembus angka 200-an juta tidak akan sebanding dengan tenaga medis ataupun pemerintah yang terbatas.
Oleh karena itu sekali lagi kita perlu bergotong-royong, jika kita dirumah saja dan tidak bepergian sama saja kita sedang menjadi sosok pahlawan yang tidak ingin meihat wabah ini semakin meluas di tanah air tercinta. Saatnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki jiwa gotong-royong yang kental dan kuat.
Selain itu sebagai warga negara Indonesia kita perlu mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban kita dalam kondisi seperti saat ini. Tenang kita akan mendapatkan hak kita kok, terkhususnya dalam bentuk bantuan pemerintah (dana maupun sembako)hanya saja kita juga perlu memiliki kewajiban untuk tidak bandel bepergian kesana kemari apalagi sampai melakukan pulang kampung. Kita harus tetap dirumah untuk saat ini untuk memutus mata rantai serta meminimalisir terpaparnya virus corona.
Kiranya covid-19 segera beranjak dari bumi pertiwi ini, dan biarkan suatu saat nanti ini menjadi sejarah besar bagi bangsa kita dimana kita dapat terlepas dari wabah covid-19 oleh karena kesatuan dan persatuan ini.
Sumber:
Indonesia,
K. L. (2020, February 23). Langkah dan Upaya Pemerintah Indoenesia dalam
Menangani dan Mengahadapi COVID-19. Retrieved April 16, 2020, from
https://kemlu.go.id/hanoi/id/news/5105/langkah-dan-upaya-pemerintah-indonesia-dalam-menangani-dan-menghadapi-covid-19
Rahayu, M. (2007). Pendidikan
Kewarganegaraan Perjuangan . Depok: Grasindo.
Sodeli, Y. L. (2018). Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: PT INTAN PARIWARA, Jalan Ki Hajar
Dewantoro, Klaten 57438, Indonesia.
Susilo, M. (2019). Bahan Ajar
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandar Lamppung.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home